Jakarta - Tukang parkir, profesi yang di pandang
rendah dan sebelah mata oleh sebagian orang. Namun tidak banyak orang mengira
bahwa menjadi seorang tukang parkir adalah pekerjaan yang mulia. Itulah profesi
yang sampai saat ini masih dijalani Yanto. Ayah dari satu orang anak ini sudah
12 tahun menjadi tukang parkir di pertigaan Cijantung. Pekerjaan kecil yang
sehari-hari dijalani dengan penuh rasa tanggung jawab yang besar tidak membuat Yanto
berkecil hati.
Lelaki kelahiran Banyumas ini setiap bulanya mendapatkan penghasilan
sekitar Rp 1.000.000. Walau dengan gaji yang cukup kecil itu, Yanto tetap
menerimanya dengan penuh rasa syukur. Ia selalu menganggap bahwa ‘’Apabila
pekerjaan selalu dijalani dengan ikhlas, maka akan menjadi berkah’’. Dengan
hadirnya seorang anak dalam keluarga sederhananya, Yanto semakin merasa
bertambahnya beban yang harus dipikulnya. Anak Yanto yang masih kecil perlu
dipenuhi kebutuhannya. Dengan kondisi ekonomi seperti ini, Yanto berusaha
dengan baik mengatur pengeluaran yang diperlukan keluarganya.
Selain karena panggilan, alasan lain mengapa Yanto
memilih bekerja sebagai tukang parkir adalah, karena tidak ada pekerjaan lain
yang sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikannya. Sekali lagi Yanto
tetap bersyukur, di kota besar seperti Jakarta ini masih banyak orang yang
tidak memiliki pekerjaan, bahkan bergantung hidup dengan orang lain.
Semua pekerjaan pasti ada hambatannya, hal itu juga
sering dialami Yanto. Menjalani profesi sebagai tukang parkir
tidak membuat Yanto terbebas dari berbagai hambatan dan masalah. Terkadang ada
beberapa orang yang susah diatur dan tidak sabaran ketika macet. Padahal itu
semua adalah untuk keselamatan bersama. Dengan senyum khasnya, Yanto terus
bersabar menghadapi segala hambatan yang ia yakini sebagai ujian dalam
pekerjaan yang sedang dijalaninya itu.
Jika ada waktu luang, Yanto menggunakannya dengan
sebaik-baiknya untuk membaca Al-Qur’an. Ia tidak ingin ketinggalan dalam
berburu amal untuk bekal di Akhirat. Di usianya yang ke 39, Yanto semakin sadar
bahwa umur tidak ada yang tahu. Menjadi tukang parkir dijalani Yanto mulai
tahun 2000 hingga sekarang. (Amelina Saraswati)
0 komentar:
Posting Komentar